Kisah perjalanan M. Nasihul Amin tidak hanya tentang prestasi, namun juga perjuangan.
“Saya berasal dari keluarga menengah ke bawah, namun hal itu bukanlah sebuah kekurangan. Justru menjadi motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu,” ungkapnya dengan penuh optimisme.

Ia bersyukur bisa mendapatkan beasiswa prestasi selama menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Momen Simaaan Al-Qur’an di Masjid Agung Jeneponto bukan hanya ajang menghafal, melainkan juga wadah untuk saling berbagi semangat dan inspirasi. Dengan dukungan penuh dari orang tua, Bapak Husnan dan Ibu Isnatun, M. Nasihul Amin terus berjuang untuk meraih cita-citanya.

Kegiatan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan mencintai Al-Qur’an serta tidak patah semangat meski dalam keterbatasan. Semoga kegiatan Simaaan ini dapat terus berlanjut dan melahirkan banyak hafidz dan hafidzah yang mumpuni di masa depan.

Selamat menjalankan ibadah Puasa, semoga Ramadan penuh berkah bagi kita semua. (Oji Pajeka).