“Melihat persoalan pasca pemilu, terjadi kerenggangan antara masyarakat akibat dari politik praktis yang di bangun dengan niat menarik suara, itu kemudian merubah stigma berpikir dari masyarakat tentang kebhinekaan dan persatuan mulai luntur,” katanya

Lanjut ia juga mengatakan Alasan di adakan nya dialog ini adalah untuk bagaimana kita bisa menyatukan presepsi bersama, terutama dalam lintas Provinsi dan kultur yang berbeda.

“Semoga marwah dari khebinekaan itu sendiri tidak luntur dan masyarakat dapat lebih bertoleransi dalam konsep beragama” ucapnya.(pb)