Dany dalam sambutanya mengatan bahwa Hmi ibarat pohon dan KAHMI adalah buahnya, antara HMI dan KAHMI itu tidak bisa dipisahkan, karena setiap kader HMI setelah itu akan menjadi KAHMI. Hmi dan kahmi adalah pelaku sejarah pada bangsa ini.

Kondisi keummatan dan kebangsaan kerap terjadi di negara yang plural sperti Indonesia, belum juga kondisi-kondisi yang lain yang menjadi masalah dan ancaman dalam ketahanan. Maka konsolidasi sangat diperluksn untuk mengukuhkan kekuatan untuk menjaga ketahanan Nasional dan NKRI.

Konsolidasi adalah hal yang mendesak untuk menjaga NKRI kejalan yang lurus itu suatu keharusan dan HMI adalah pelopor karena itu bagia dari ajaran islam. Militansi tidak boleh kurang, menjaga kota juga tidak boleh kurang. Ungkap Dany

Oleh karena itu, responsif seorang kader itu harus, bukan senagai kader yang reaksi. Gejola kemarin adalah fenomena dunia sehingga menimbulkan respon ummat dan kader bukan sebagai reaksi. Tambahnya. (*)