“Kita akan cari buktinya, karena ini baru cerita satu pihak. Namun, kita akan pastikan apakah memang benar pak camat melakukan intimidasi. Kalau benar, kita akan laporkan ke pak gubernur dan kapolda bahwa ada ASN yg berpihak dan tidak netral dalam pilkada ini,” jelasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat yang diintimidasi tersebut menuturkan praktik ini memang harus dilawan. Karena itu, ia lebih memilih untuk membatalkan saat ini demi kemenangan NH-Aziz yang lebih besar di hari mendatang. Pola intimadasi seperti ini, kata ia, akan melahirkan simpati yang lebih luas.

“Kita mengalah untuk menang ini. Masyarakat Gowa memang dirundung ketakutan. Banyak yang mau menyatakan penolakan sama dinasti politik tapi takut karena intimidasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Kabupaten Gowa merupakan basis calon gubernur lain, Ichsan Yasin Limpo. Hingga kini, klan dinastinya telah memerintah selama 25 tahun di kabupaten ini. (*)