“ Dia adalah bintang dari timur Partai Golkar, –Idrus Marham — yang memiliki ilmu silat politik lengkap dari pengalaman organisasi mengelola Partai Golkar, memiliki basis akademik di bidang politik, dan riwayat panjangnya sebagai aktivis. Ia konseptual sekaligus teknikal,” aku Ardian , dan di susul Nusron Wahid sebagai tumpuan utama Partai Golkar dalam menggaet pemilih Islam,
terutama suara dari Nahdlatul Ulama (NU), wakil Islam, lantang melindungi, dan berani ambil resiko.

Ardian (LSI) membahkan, dua tokoh yang berperan besar dalam mendesak diadakannya rapat pleno serta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menentukan pengganti Setya Novanto yaitu — Dedi Mulyadi dan Azis Syamsudin.

Mulyadi adalah sosok bersinar dari provinsi dengan basis suara terbesar di Indonesia yaitu Jawa Barat, pembawa pesan kultur yang toleran, dan pro keberagaman.

Sedang penunjukan Setya Novanto kepada Azis Syamsudin untuk menjadi Ketua DPR RI menunjukkan kualitasnya sebagai kader mumpuni Partai Golkar.

Dari hasil survei ini juga menyebut dua bintang potensial dari kaum perempuan yaitu Titiek Soeharto dan Mutia Hafid.

Sehingga dengan adanya tujuh kader bersinar Partai Golkar itu membuat masyarakat yakin akan perubahan positif di partai yang dominan dengan warna kuning itu setelah turbulensi politik yang dahsyat , dengan skandal e-KTP yang menyeret Setya Novanto, sehingga survei 65,7 persen masyarakat yakin Golkar mampu bangkit, jaya, dan menang bila ada branding baru dengan terpilihnya Airlangga Hartarto. (“)

Sumber/Penulis : LSI/Nasri Aboe.