“Artinya apa, SYL dan IYL yang tuntun saya cari makan yang halal. Dan saya bangga karena beliau ngajari kami untuk tidak makan uang korupsi,” tukas Rahmansyah.

Ketiga, jawaban menohok Rahmansyah kepada Kadir adalah soal pemecatan kader lainnya yang juga berseberangan dengan keputusan partai.

“Harusnya dia usulkan NH untuk dipecat karena terlalu banyak pelanggarannya secara organisasi. Termasuk itu Tanri Balilamo yang Wasekjen Golkar dan menjadi lawan NH di Pilgub sulsel, Mizar Roem di Sinjai,” jelas Rahmansyah.

Keempat, jawaban menohok Rahmansyah adalah, Kadir memang sudah selayaknya mengabdikan diri kepada Golkar. Karena partai ini sudah rela mengusung Kadir di Pilwalkot Makassar lalu, meskipun sudah tahu bahwa surveinya rendah.

“Kalau Kadir memang harus mengabdi habis di Golkar. Karena belum lunas kebaikannya Golkar saat diusung di Pilkada makassar dan kalah. Golkar tetap mencalonkan padahal surveinya jauh dibawah Aru,” pungkas Rahmansyah. (*)