Kejadian serupa juga terjadi di Malangke, Luwu Utara. Saat berfoto bersama masyarakat Desa Pao, tiba-tiba muncul wanita tua. Usianya sekitar 80-an. Cakka menjabat tangannya, membungkuk sambil mengusap punggungnya. Ia bicara, meskipun sudah tak jelas apa yang diungkapkannya.

Dari penuturan cucunya, Sukli, wanita itu adalah sahabat dekat almarhumah ibu kandung Cakka, Andi Halia. “Mau sekali lihat mukanya anaknya pak Kahar. Alhamdulillah hari ini ketemu’mi kasihan. Dulu, waktu Opu Halia masih hidup, nenekku ini sering ditemani cerita,” begitu penuturan Sukli.

Sisi humanis Cakka inilah yang membuat ia dikenal sebagai penjabat yang sederhana, merakyat tanpa sekat. (*)