Fenomena ini menurut H. Syarif biasanya akan berlangsung sepanjang bulan Dzulhijjah hingga memasuki bulan Muharram dan ini sudah menjadi budaya di tengah-tengah masyarakat.

“Meski Bimwin (Bimbingan Perkawinan) , nama baru pengganti Suscatin terkendala secara tekhnis di Bimas Islam Kantor Kemenag Bantaeng mengenai pelaksanaan aturan baru, namun Bimwin siang ini tetap berjalan dengan lancar secara mandiri.”. Ungkap Syarif.

Menurut H. Syarif, Bimwin secara teknis berdasarkan aturan baru, pelaksanaannya memang diambil alih atau dikoordinir langsung oleh Seksi Bimas Islam termasuk ketersediaan buku panduan dan lain-lain yang dananya bersumber dari pemasukan negara dari catin itu sendiri. (Mhd/*)