“Jadi masih ada sekira 15 persen pemilih yang potensial diperebutkan oleh empat kandidat di Pilgub,”sebut Fajar S Tamin yang tampil bersama dengan Direktur Riset CRC dan kalangan akademisi.

Menurut Fajar, survei yang dilakukannya itu hanya berlaku saat pengambilan data. Sehingga masih bisa mengubah persepsi publik, termasuk setelah dilaksanakan debat kandidat, Rabu (28/3) malam .

Selain itu, JSI juga menyatakan jika dilakukan simulasi, maka ada salah satu kandidat jika dihilangkan, suaranya cenderung akan berpindah ke pasangan IYL – Cakka.

“Namun jika IYL – Cakka dihilangkan, maka suara akan berpihak kepada pasangan NA – ASS. Jadi bisa di simpulkan bahwa memang prioritas pindahan suara itu cenderung memilih pasangan IYL -Cakka,”terang Fajar.

Data lain yang disampaikan JSI yakni jumlah pemilih modern dan tradisional. Dikatakan Fajar, di Sulsel ini ada sekira 40 persen pemilih tradisional yang akan memilih berdasarkan kepribadian kandidat. Sementara pemilih modern hanya berkisar 24 persen, yang akan memilih berdasarkan potensi kandidat.

Manajer Riset Celebes Research Center (CRC), Wahyuddin menambahkan, saat ini sangat sulit untuk mengubah pilihan pemilih hanya dengan program.

“Meski kandidat telah menawarkan beberapa program, itu masih akan sulit untuk mengubah pilihan rakyat di Pilkada,”demikian kata Wahyuddin. (*)