Dikunjungannya di pasar, Ichsan menyerap aspirasi para pedagang. Secara bergantian, para pedagang pun mengeluhkan kendala-kendala yang selama ini dialami.

“Biasanya ambil jualan di luar Pangkep Pak. Ini dari Barru,” kata salah satu pedagang, sambil menunjuk ubi yang dia jual.

Seperti biasanya, dengan ramah Ichsan mendengarkan aspirasi masyarakat. Di tempat ini, Ichsan juga mendapatkan pujian dari sejumlah pedagang.

“Adiknya Pak Syahrul (Gubernur Sulsel). Sama dengan Pak Syahrul. Saya doakanki, semoga melanjutkan karya pak Syahrul dan jadi gubernur,” tutur Muhayyang, perempuan yang berdagang buah-buahan.

Di pasar sentral ini, Ichsan juga menjadi rebutan foto. Secara bergantian, baik pedagang maupun pengunjuk mengajak dia berswafoto. Begitu pun yel-yel “Punggawa Macakka” menggema.

Sementara itu, Ichsan YL mengatakan, kunjungan ke pasar tradisional, salah satu tujuannya menyerap aspirasi, dan melihat secara langsung komoditi, serta hasil produksi pertanian dan perikanan yang berasal dari Pangkep dan daerah Sulsel lainnya.

“Dan kita juga melihat dan mendengar seperti apa stabilisasi harga sembako. Tetapi saya ingin menyampaikan bahwa saya terkejut ketika kita surplus beras, tapi ada produk beras ketan impor yang harganya lebih tinggi dari Sulsel. Sehingga ini menjadi perhatian,” tandasnya.(*)