Penolakan terhadap eks koruptor untuk maju di pilkada memang lagi menghangat. Bahkan, di tingkat nasional wacana melarang yang hobi korupsi maju di pileg maupun di pilkada sedang dibahas.

Alasannya, memberikan efek jera kepada “perampok” uang rakyat. Apalagi jika yang bersangkutan lebih dari dua kali melakukan tindak pidana korupsi. Sehingga jika diberi kesempatan, dikhawatirkan penyakit lamanya kambuh lagi.

Khusus di Sulsel, kalangan penggiat aktivis anti korupsi, maupun sejumlah komunitas menyerukan kepada masyarakat untuk menolak calon pemimpin yang hobi korupsi.

Bagi kalangan aktivis, sangat bahaya jika rakyat Sulsel tak mengetahui rekam jejak kandidat. Sehingga yang sering mempermalukan Sulsel, seperti melakukan korupsi atau membohongi rakyat, tidak sepantasnya dipilih. (*)