“Kita hendak menciptakan keseteraan antara rakyat Sulsel. Jadi, tidak boleh lagi ada yang terhambat untuk kuliah hanya karena persoalan biaya,” tegasnya. 

Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini menegaskan, program tersebut bukanlah sekadar retorika belaka. Ia menyebut, biaya yang dianggarkan nantinya akan terbayar dengan pembuktian sumber daya manusia Sulsel yang mampu berdaya saing nasional hingga global. 

“Coba bayangkan dampaknya, ini tidak ada apa-apanya dibanding proyek CPI yang menghabiskan banyak anggaran dengan memberikan beasiswa sehingga melahirkan orang-orang cerdas kebanggaan,” ujarnya. 

Kartu Mahasiswa Pintar melengkapi empat kartu sakti ala NH-Aziz. Sebelumnya, NH-Aziz juga mewacanakan Kartu Sulsel Baru, Kartu Anak Pintar, dan Kartu Anak Sehat. 

“Ketika NH-Aziz terpilih akan ada tim percepatan program yang melakukan identifikasi,” tandas Nurdin. (*)