Selain masih ada pungutan di sekolah yang dirasakan warga Bantaeng, warga juga membenarkan jika banyak janji-janji bupati yang belum direalisasikan. Padahal selalu dibangga-banggakan diluar.

Usai mendengar kejujuran warga, IYL kemudian menyampaikan orasi politiknya sekaligus mempertegas komitmennya memajukan Sulsel lewat berbagai terobosan, baik subsidi pendidikan berkualitas merata tanpa pungutan 1,5 triliun per tahun, rumah produktif di semua kecamatan, serta pembangunan merata.

Khusus pendidikan, IYL menegaskan jika sudah membuktikannya di Gowa. Selain pelopor pertama Perda Pendidikan gratis di Indonesia, juga tidak ada istilah lagi soal pungutan.

“Silakanki tanya warga di Gowa, mau orang kaya atau miskin, apakah ada pungutan di sekolah-sekolah. Jawabannya pasti tidak ada,” tegas IYL yang disambut aplaus warga.

Dalam kampanyenya, IYL juga mengurai secara detail mengenai peningkatan kualitas pendidikan. Begitu juga mengenai rumah produktif di semua kecamatan yang akan dibangun di tahun pertama IYL Cakka menjabat. (*)