“Gelar ini bukan hanya sematan gelar belaka. Kita lihat, programnya menyangkut aspek duniawi dan akhirat. Program yang bersifat dunia seperti perlengkapan sekolah gratis dan kesehatan gratis berbasis KTP. Tidak lupa dengan akhirat, NH-Aziz juga menyiapkan peningkatan intensif bagi pemuka agama dan rehabilitasi rumah ibadah,” urainya.

Lebih lanjut, mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum UMI ini menerangkan, program yang ditawarkan oleh NH-Aziz sebagai gagasan dan konsep realistis. Hal ini tak terlepas pula dari ketokohan pasangan ini yang berskala nasional dan internasional.

“Kunci dari realistis atau tidaknya program kan dilihat dari kemampuan orangnya. Kalau NH-Aziz tidak bisa dipungkiri lagi jaringannya selama ini sudah terbangun begitu kuat di pusat. Insya Allah, keduanya tidak akan menjanjikan hal yang mustahil untuk diwujudkan,” tegasnya. (*)