“Kita menginginkan Makassar menuju kota dunia sedangkan cara-cara yang dilakukan masih lokal, penanganan masalah kemiskinan membutuhkan kerja-kerja cepat, tepat dan efektif.” ungkap pria yang akrab dipanggil Ichal, Selasa (27/2/2018) malam.

“Apakah Pemerintah Kota Makassar pernah berfikir untuk melibatkan Pekerja Sosial (Peksos)? Padahal mereka memiliki Peksos.” lanjutnya.

Mahasiswa pasca sarjana STIA-LAN Bidang Kebijakan Publik, Andi Jaya Juliansyah, yang ditemui di kediamannya menuturkan bahwa Pemkot butuh program yang konkrit dan nyata dalam mengatasi kemiskinan.

Olehnya, proses pembuatan kebijakan Pemkot, mesti melibatkan Peksos duduk bersama untuk mencari formulasinya.

Hanya saja hal itu tidak dilakukan Danny sebagai pemimpin tertinggi di Pemkot Makassar.

Padahal saat kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin,  pekerja sosial selalu saja dilibatkan dalam program pendampingan penanganan kemiskinan. (*)