Pertanyaan IYL sontak dijawab langsung oleh ‘sang pandai besi’ sembari menjelaskan proses dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam produksi. Apalagi, produksi parang yang dibuat memiliki beberapa macam jenis.

“Kalau sehari Pak, kita bisa hasilkan 8 sampai 10 buah parang. Karena memang proses pembakaran besi hingga membentuk menjadi parang yang agak lama,” jawab pembuat parang tersebut.

Tidak lupa, sebagai buah tangan, Ichsan Yasin Limpo membeli satu parang yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Parang tersebut memiliki tampilan yang menarik dan cocok dijadikan sebuah hadiah atau pajangan.

“Kalau itu parang Pak, lain dengan parang lain. Soalnya gagangnya terbuat dari tanduk kerbau, dengan sarung parangnya dari kayu hitam dengan ukiran khas Toraja. Bukan cuma sarungnya yang punya ukiran pak, tapi besi parangnya juga memiliki ukiran,” tandas pembuat parang. (*)