Mantranya Sederhana “Mauku Tong itu Lihatki”
Salah satu hal yang paling mengesankan dari Junaedi adalah sikap peka terhadap persoalan masyarakat. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya mendengarkan, tetapi juga siap menerima kritik dan saran.
Melalui beberapa grup media sosial, ia menempatkan dirinya sebagai penerima aduan, pendengar, dan bahkan bersedia menerima cacian dari warga terkait pelayanan pemerintahannya.
Sikap ini menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Tak hanya di bidang seni, Junaedi juga merintis Festival Kuliner yang mengangkat kekayaan pangan lokal. Di Lapangan Tolo, masyarakat berbondong-bondong mencicipi masakan khas, “gantala Jarang” yang menjadi favorit. Acara ini tidak hanya memperkenalkan kuliner Jeneponto, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berpromosi dan berkembang.
Melalui berbagai gagasan, Junaedi mengedepankan kemandirian di sektor pertanian.
Ia mengusung konsep Jeneponto Mandiri untuk bibit padi, rumput laut, dan konsumsi pisang. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menghadirkan produk lokal sebagai oleh-oleh bagi para pengunjung.
Di bidang lingkungan, Junaedi berupaya menularkan menyelesaikan masalah sampah dengan pengelolaan yang lebih bernilai ekonomi.
Ia juga menekankan pentingnya pelayanan kesehatan yang cepat dan ramah, serta penanganan keluhan masyarakat yang responsif.
Semua ini menciptakan rasa nyaman dan aman bagi warga.
Kini, dengan kepindahan Junaedi Bakri, masyarakat Jeneponto merasa kehilangan. Dari pejabat hingga ibu rumah tangga, petani, guru, pemuda, hingga pelaku UMKM, semuanya merasakan dampak positif dari kepemimpinannya. Kenangan indah ini akan selalu terpatri di hati mereka, menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Jeneponto.
Junaedi Bakri bukan hanya seorang penjabat, tetapi sosok yang telah membangkitkan harapan dan semangat dalam setiap lapisan masyarakat.
Saat ia melangkah pergi, harapan untuk melihat Jeneponto yang lebih baik tetap menyala, berkat langkah kecil yang ditinggalkannya.
Masyarakat akan terus berusaha mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah diungkapkannya, sambil menunggu sosok baru yang akan meneruskan perjalanan ini. (Oji Pajeka).