Menurutnya, masyarakat Jeneponto adalah masyarakat yang religius, dan peringatan Maulid adalah bentuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Ia juga menambahkan bahwa pemilihan lokasi di Sungai Belokallong adalah bentuk kearifan lokal yang memanfaatkan potensi daerah.

“Inilah bentuk kecintaan yang sesungguhnya terhadap Nabi Muhammad SAW dengan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, khususnya kepada para nelayan dan petani Jeneponto,” jelas Bupati.

Ketua panitia Maudu’Na Turatea, Asisten 1 Sekda Jeneponto, Mustakbirin, merasa terharu atas kesuksesan acara ini. Ia menekankan bahwa partisipasi semua pihak adalah kunci keberhasilan acara.

Mustakbirin berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan lebih banyak kemeriahan dan manfaat.

Maudu’Na Turatea dirangkai dengan berbagai kegiatan menarik, di antaranya lomba bakul maulid, perahu hias, A’rabbu’ Bayao, A’rate’ Maudu’, serta pentas musik Rebana Marawis Hadroh.

Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW, perayaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Jeneponto di masa mendatang. (Oji Pajeka).