Minyak Kuda

Minyak kuda atau masyarakat menyebutnya Minnya’ Jarang, rupanya sudah lama digunakan sebagian masyarakat Jeneponto sebagai obat tradisional untuk mengobati luka bakar ataupun luka bekas sayatan benda tajam, umumnya untuk pemakaian luka luar.

Di Desa Bonto Lebang, kecamatan Kelara, sekelompok Mahasiswa KKN beberapa waktu lalu bahkan pernah menjadikan pembuatan minyak kuda sebagai program utama kegiatan KKN bersama masyarakat. Daeng Sitti di kampung Lembangloe sudah sejak lama dikenal memiliki minyak kuda untuk pengobatan luka bakar, tak jarang beberapa orang yang mengalami luka bakar di bawa ke rumah Daeng Sitti untuk melakukan pengobatan.

Beberapa tempat di Jeneponto juga dikenal ada warga secara tradisional mengolah minyak kuda untuk keperluan keluarga, di Bungung, Bangkala, Bontoa, Kelara dll.

Sebenarnya penelitian tentang Khasiat dan kandungan minyak kuda di Jeneponto belum pernah diteliti melalui uji laboratorium, owner UKM Panrita, Jumiati mengatakan beberapa kali pihak BPOM Provinsi Sulawesi Selatan sudah bermaksud memfasilitasi produk minyak jarang UKM Panrita untuk uji laboratorium, tetapi persyaratan awal untuk melakukan uji laboratorium belum terpenuhi yakni ijin edar, begitu Jumiati menuturkan.

Jika saja minyak Jarang alias minyak kuda yang diproduksi UKM Panrita, yang beralamat di Ganrang Batu Selatan, Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Turatea dapat difasilitasi dengan baik oleh pihak terkait sangat mungkin bersaing dengan produk serupa yang saat ini sudah banyak di jumpai di pasar online, semoga suatu saat minyak kuda asal Jeneponto menjadi prodak yang bisa dibanggakan masyarakat Jeneponto.

Penulis : Oji pajeka (Tim JJ161)
——— Bersambung ———