Menurut ia berdasarkan hasil analisis menggunakan Model Interaktif, maka dirumuskan suatu gagasan inovatif dalam pemberdayaan tanah wakaf di Indonesia, yang diberi nama Sulaf (Sukuk linked Waqf). Inovasi ini merupakan solusi yang didesain melalui model diversifikasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa Sukuk Daerah dengan menggunakan tanah wakaf sebagai underlying assetnya.

“Jenis SBSN ini sejatinya dapat memberikan solusi berupa multiplier effects untuk menjawab tantangan akselerasi pembangunan dan menyelesaikan disparitas infrastruktur, yaitu: (1) Memperluas potensi sumber pendanaan proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah melalui skema SBSN/Sukuk Daerah; (2) Melalui program Sulaf maka permasalahan tanah tentu sudah terselesaikan, sebab proyek pembangunan infrastruktur akan dibangun di atas tanah wakaf yang ada di setiap daerah; dan (3) Melalui pendayagunaan tanah wakaf sejatinya menjadikan Sulaf lebih berbasis kerakyatan, sebab ketika input yang digunakan bersifat hibah maka penentuan tingkat tarif pemanfaatan fasilitas publik nantinya akan lebih murah. Dengan demikian, melalui Sulaf nampak bahwa sisi filantropi Islam sangat mampu berkontribusi terhadap pencapaian Nawacita Jokowi- JK, khususnya mengakselerasi pembangunan dan penyelesaian disparitas infrastruktur antar daerah,” katanya.

Menurut Prof. Sukri Palutturi, PhD Wakil Dekan FKM Unhas yang juga sebagai Ketua Tim Pilmapres Unhas 2018, mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin mendampingi delegasi Unhas di Solo “berharap bahwa delegasi Unhas dapat tampil terbaik dalam event spesial ini,” tutupnya. (*)