Menurut NH, paling tidak ada 10 figur yang layak memimpin Golkar. Di antaranya yakni Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Titiek Soeharto, Aziz Syamsuddin dan Indra Bambang Utoyo. “Di Golkar itu banyak kader, jadi terlalu sedikit kalau disebut hanya ada tiga kader calon ketua umum,” ucap Wakil Presiden ICA Asia Pasific tersebut.

Soal peluang memimpin Golkar seiring menguatnya nama NH sebagai calon ketua umum, ia kembali menegaskan sama sekali tidak tertarik. Pasalnya, NH mengaku telah berjanji kepada masyarakat Sulsel untuk membangun kampung dan menata kota. Tak hanya itu, NH ternyata juga pernah berikrar kepada Allah SWT untuk membangun kampung halamannya. Dan, saat ini baginya merupakan waktu yang tepat.

“Saya tidak pernah kejar kekuasaan, saya mau mengabdi di Sulsel. Jadi kalau ditanyakan soal bursa ketua umum (Golkar), ya NH fokus urus Sulsel,” ujar dia.

Bursa calon ketua umum Golkar diketahui kembali berembus setelah wacana pelaksanaan musyawarah luar biasa atau munaslub menguat. NH mengakui munaslub mutlak dilakukan. Tapi, keputusan akhir bergantung pada hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas). Dalam waktu dekat, Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menetapkan jadwal rapimnas.

“Dalam rapimnas nanti baru bisa diputuskan apakah perlu menggelar munaslub atau tidak,” tutup NH. (***)