Lebih dari sekadar pelestarian alam, alokasi dana desa juga diarahkan untuk mengatasi tantangan sosial yang mendesak, seperti kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, diharapkan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dapat tercapai.

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa menciptakan solusi yang nyata bagi masyarakat,” tambah Junaedi.

Workshop yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret yang dapat diimplementasikan di tingkat desa.

Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi, Jeneponto berkomitmen untuk menciptakan desa-desa yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan langkah-langkah ini, Kabupaten Jeneponto menunjukkan bahwa pembangunan yang berkelanjutan dan perhatian terhadap lingkungan hidup dapat berjalan beriringan, memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk mengikuti jejaknya.