Menurut Kordinator Pemuda Anti Tembakau “Siapapun setuju bila lebih baik tidak merokok dan juga tidak vaping. Namun, bagi beberapa orang merubah suatu kebiasaan itu  sangatlah berat, khususnya kebiasaan merokok. Vaping muncul menjadi alternatif untuk meredakan kebiasaan merokok”

“Penelitian tentang rokok sudah sangat banyak, begitu pula regulasinya oleh pemerintah yang akhirnya menjadi dilema seperti buah simalakama. Mulai dampak bagi kesehatan, pajak cukai, penurunan produksi tembakau lokal hingga paradoks meningkatnya import tembakau dalam dekade belakangan ini. Vapor muncul yang awalnya menjadi alternatif justru menjadi benih kegalauan baru bagi beberapa pihak dan tentu juga pemerintah dan pabrik rokok khususnya.” Ujarnya

“Vapor hadir sebagai simbol perlawanan dan pemberontakan terhadap sistem yg sdh tidak kridibel dan industri rokok yang dianggap sebagai antek kapitalis yang bisa memanipulasi dan melakukan apa saja atas nama keuntungan.” Tambah Erwan.

Tulisan pendek ini hadir mencoba melihat sisi lain dari bentuk fenomena gaya hidup, tanpa bermaksud membenarkan ataupun menyalahkan. Karena harus disadari bahwa di era tehnologi dan keterbukaan yang nyaris tanpa sekat sekarang ini, nyaris tidak mungkin untuk membatasi sesuatu. Diharapkan dengan ini muncul pembahasan yang lebih ‘sehat’ demi kepentingan bersama. Pada akhirnya kita dituntut untuk lebih berpikir, cerdas dan bijak demi kehidupan yang memang lebih baik. #AyoKeSoppeng. (*)