Dengan pendekatan yang penuh kehangatan, ia menyampaikan pesan-pesan kesehatan, mengajak para kader desa dan posyandu untuk aktif, serta membina hubungan baik dengan setiap orang yang ia layani.

Bersama timnya, Marwati memberikan pelatihan bagi para kader agar dapat menjalankan fungsi masing-masing dengan lebih efektif. Ia selalu percaya bahwa dalam kesehatan masyarakat, setiap individu memiliki peran penting. “Setiap orang adalah bagian dari sistem kesehatan,” katanya, “dan setiap kontribusi kecil dari masyarakat akan membawa perubahan besar.”

Usaha Marwati membuahkan hasil yang nyata. Kini, pelayanan kesehatan di wilayah UPT Togo-togo menjadi lebih terpadu dan menyeluruh.

Data kesehatan yang dikumpulkan membantu puskesmas dalam menentukan prioritas dan intervensi yang tepat bagi masyarakat. Keterlibatan masyarakat juga meningkat, dari lansia yang lebih rutin memeriksakan kesehatan hingga ibu-ibu yang semakin aktif mengikuti kegiatan posyandu bagi anak-anaknya.

Tak heran, dedikasi Marwati dalam pengelolaan data SP2TP ini mendapatkan penghargaan pada HKN ke-60 sebagai “Pengelolaan Data SIP SP2TP Terbaik.”

Penghargaan ini tak hanya mengukuhkan prestasinya, tetapi juga menjadi bukti bahwa kerja keras, ketelitian, dan cinta pada tugas mampu membawa perubahan nyata bagi kesehatan masyarakat.

Bagi Marwati, bekerja sebagai petugas kesehatan adalah panggilan jiwa, bukan sekadar pekerjaan. Ia berharap, kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meningkatkan kesehatan di lingkungannya.

“Kesehatan adalah hak setiap orang. Saat kita bekerja bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi selanjutnya,” ujarnya dengan senyum semangat.

Kisah Marwati Jamaluddin mengingatkan kita semua akan nilai penting dedikasi dan kebersamaan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat.

Di Hari Kesehatan Nasional ke-60 ini, mari kita jadikan kisahnya sebagai inspirasi untuk terus melangkah maju, membawa perubahan bagi sesama, dan menjadi bagian dari solusi kesehatan di negeri ini.