Belumpi lagi masalah lain, tambah Hj. Rini, di Desa Pongkeru ini ada tambang nickel, tapi Pemda tidak ada jalan keluar ketika perusahaan berkonflik dengan masyarakat. Kami sendiri harus turun ke lapangan untuk menuntut pihak perusahaan terkait hak hak kami sebagai masyarakat lokal, dimana Pemda saat kami membutuhkannya, ketusnya.

Mesin pencari suara yang lainnya di Desa Pongkeru adalah Usman P, pria yang dikenal sebagai salah satu loyalis tulen Golkar di Desa Pongkeru ini, memantapkan pilihannya saat diwawancarai di acara Pelantikan Tim Kecamatan Pemenangan IBAS-ARP beberapa waktu lalu.

Usman menilai bahwa sumber daya alam yang ada di Desa Pongkeru tidak dikelola dengan baik oleh Pemda. Kami bersama masyarakat selalu menghadap ke Bapak Bupati meminta petunjuk terkait masalah sosial yang kami hadapi, tetapi tidak pernah ada realisasi yang nampak dilakukan oleh beliau (Husler-red), bebernya.

Harapan besar tokoh masyarakat yang akrab disapa Bapak Unna ini, agar kiranya ketika IBAS-ARP terpilih nantinya dapat menjadikan Desa Pongkeru ini sebagai Desa yang menjadi penunjang ekonomi di Kota Malili, khususnya dalam sektor pertanian, pertambangan, dan pemanfaatan sumber daya air, yang kiranya dapat dikelola dengan maksimal, harapnya.