Selain itu, Junaedi menjelaskan bahwa Pemda Jeneponto saat ini sedang merumuskan kebijakan jangka panjang yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.

Salah satu terobosan yang sedang di diskusikan secara serius adalah skema Ecological Fiscal Transfer (EFT), yang memberikan transfer anggaran dari kabupaten kepada desa berdasarkan kinerja lingkungan.

“Desa-desa yang berhasil dalam menjaga dan memelihara lingkungan akan mendapatkan alokasi kinerja dari Anggaran Dana Desa (ADD) dan sumber pendanaan lainnya,” tambahnya.

Syamsuddin Awing selaku Direktur Pinus, sebagai mitra lokal The Asia Foundation (TAF) di Sulawesi Selatan, menilai pertemuan ini sebagai langkah positif dalam memperkuat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Diskusi dilanjutkan di Warung Coto Kuda, di mana Bupati Jeneponto Junaedi memperkenalkan keragaman kuliner khas Jeneponto, menambahkan dimensi budaya dalam dialog tentang pembangunan. (Oji Pajeka).