Ia berharap di dua desa tersebut harus mendapatkan perhatian dan jadi pertimbangan khusus oleh pemerintah dan anggota Dewan, karna di dua desa itulah tempatnya sumber daya alam yang melimpah.

“Kasian masyarakat di dua desa ini, padahal kontribusi desa ini setiap ada lomba dan event pemerintahan baik tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi selalu di tunjuk sebagai delegasi, dua desa ini selalu dilalui oleh pemerintah dalam menghadiri hajatan tapi tidak ada sama sekali perhatian,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa, hampir 10 tahun ia berkomunikasi dan tukar pendapat dengan masyarakat Bontocani mengenai kondisi jalan, dan ia pun jadi penikmat jalan rusak tersebut.

“Hasil kajian saya bersama teman-teman bahwasanya kondisi jalan yang rusak dapat mengakibatkan kecelakaan yang berakibatkan meninggal dunia, melihat seperti ini harusnya ada solusi yang bisa mengurangi angka kecelakan penguna jalan dan demi pertumbuhan dan menunjang perkonomian masyarakat untuk orang banyak,” tutupnya.

Diketahui, Kecamatan Bontocani berada di bagian selatan Babupaten Bone dan merupakan perbatasan dari dua Kabupaten, yakni Maros dan Sinjai. (**)