“Kelangkaan pupuk di kalangan petani Takalar adalah persoalan serius yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Pemerintah Takalar khususnya Dinas pertanian harus cepat hadir memberikan solusi,” kata Musafir yang juga mantan ketua PMII cabang Takalar ini.

Selain itu, persoalan penyaluran pupuk subsidi tidak jelas peruntukannya, dan diduga hanya dinikmati sekelompok orang. Mekanisme untuk memperoleh pupuk subsidi juga terkesan sangat rumit, dengan adanya syarat khusus dan pembagian wilayah penyaluran pupuk yang dinilai tidak efektif.

“Jika tidak cepat terselesaikan, maka ini akan menjadi kegagalan pemerintah daerah Takalar khususnya dinas pertanian,” tambah Musafir.

Jika pemerintah daerah tidak bisa mencari solusi yang kongkrit, pengunjuk rasa meminta bupati mencopot kadis pertanian.

Pengunjuk rasa ini diterima oleh sekretaris dinas pertanian. Sementara di DPRD pengunjuk rasa diterima oleh anggota DPRD takalar Ando Noor Zaelan.

Menerima aktivis Fortal ini, Andi Noor Zaelan berjanji, pihaknya di DPRD akan segera menyidak kelapangan, untuk memastikan penyebab penyaluran pupuk yang berakibat kelangkaan pupuk bagi petani.

Editor: Alvin