Ia menambahkan bahwa faktor sejarah politik memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan budaya dan agama setempat.

Serbia dipilih sebagai lokasi penelitian karena adanya hubungan historis yang mendalam antara Indonesia dan Yugoslavia pada era Sukarno dan Tito, serta banyaknya misteri yang belum terungkap.

Selama sepuluh hari ke depan, Prof. Wardah akan mengumpulkan data lapangan mengenai bagaimana diaspora Indonesia di Belgrade beradaptasi dengan masyarakat sekitar.

Ia akan melakukan observasi fenomenologis untuk memahami bagaimana mereka merasakan, berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, serta sejauh mana moderasi beragama terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam pemahaman moderasi beragama dan kontribusinya terhadap penguatan identitas diri di tengah masyarakat yang beragam.