Kader posyandu adalah ujung tombak dalam pelaksanaan program kesehatan di tingkat masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas mereka melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan sangat penting. Kader yang terampil dapat memberikan informasi yang tepat mengenai gizi dan kesehatan kepada orang tua.

2.Penyediaan Sumber Daya yang Memadai

Revitalisasi posyandu juga memerlukan penyediaan sumber daya yang memadai, termasuk alat ukur, makanan tambahan bergizi dan akses terhadap layanan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan tersedianya sumber daya ini.

3.Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya gizi seimbang dan kesehatan anak. Kampanye penyuluhan mengenai stunting dan wasting serta peran posyandu, dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.

4.Integrasi Layanan Kesehatan

Posyandu harus berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan yang terintegrasi, yang tidak hanya fokus pada penimbangan anak, tetapi juga memberikan layanan kesehatan lainnya, seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, dan pendidikan gizi.

Revitalisasi posyandu sebagai gerbang utama layanan sosial dasar terpadu di Kabupaten Jeneponto adalah langkah penting dalam pencegahan stunting dan wasting. Dengan meningkatkan kapasitas kader, menyediakan sumber daya yang memadai, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, posyandu dapat berfungsi secara optimal.

Komitmen dari Hj. Salmawati Paris, Islam Iskandar dan Syusanti A. Mansyur, menunjukkan bahwa pemerintah daerah serius dalam mengatasi masalah ini. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat dan sektor terkait, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak di Kabupaten Jeneponto.