Amanah kunci emas dari leluhur turatea tersebut telah ditunaikan oleh :

1. Malajong dg Liwang
2. Abd. Jalil Sikki
3. Drs. M. Daud Nompo
4. Morra Bilu
5. A. M. Amin Situru
6. M. Ishak Iskandar
7. Drs. H. Palangkey dg Lagu
8. Drs. Sehuddin
9. Drs. H. M. Ilyas Mattewakkang
10. Letkol H. Sirajuddin
11. Dr. Ir. H. Baharuddin Baso Tika, MS.
12. Drs. H. Radjamilo, MP. (2 Periode)
13. Drs. H. M. Saleh Rajab, M.Si. (Pj)
14. H. Asmanto Baso Lewa, S.E., M.Si. (Pj.)
15. Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si. (2 Periode)
16. Junaedi. B, S.Sos., MM. (Pj.)
17. Dr. H. Reza Fasial Saleh, S.STP., M.Si. (Pj.)

Dan periode 2025-2030, amanah suci kunci emas itu bertahta di pundak H. Paris Yasir, S.E.,M.M. dan Islam Iskandar, S.H., dengan mengusung Visi “Jeneponto Bahagia.”

Secara filosofi Visi “Jeneponto Bahagia” mengandung makna bahwa esensi dari tujuan dan harapan hidup manusia baik secara konteks individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan konteks Bangsa dan Bernegara adalah terwujudnya “Kebahagiaan” yang lebih mendalam, yang sering disebut sebagai Ultimate Hope (Harapan Tertinggi) yaitu “Kebahagiaan Lahiriah dan Batiniah, Dunia dan Akhirat”. Bahagia” sesungguhnya sederhana, yaitu cukup menjadikan setiap insan itu bermakna dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain serta bersyukur terhadap apa yang dimilikinya atas dasar keimanan dan ketaqwaan. Dalam Konteks Pembangunan, perwujudan Kebahagian itu diukur dengan Indeks Kebahagiaan yang berkaitan erat dengan Kualitas hidup, harmoni sosial, dan kesehatan mental spritual.

Mari kita pelihara kunci emas ini dan menggenggam amanahnya dengan erat menuju harapan dan kebahagiaan, dan menjadi pengingat akan amanah kebaikan, kerja sama, dan impian yang menjadi nyata. (*)