Hamzah melanjutkan bahwa, jika kategori umum Sultan harus membayar biaya operasi saraf sebesar Rp100 juta.

“Dimana kasian mau ambil sebanyak itu, sementara Sultan ini hanya petugas kebersihan. Saya sangat sayangkan RS Siloam karena sepertinya tidak memiliki jiwa sosial,” ujarnya.

Hingga saat ini lanjut Hamzah, Sultan belum ditangani lantaran keluarganya tidak mampu membayar biaya operasi Rp100 juta, dan tak ingin dilayani jika menggunakan BPJS.

“RS Siloam mestinya ada fungsi sosialnya sebagai RS swasta yang besar di Makassar. Bukam hanya mengejar profit saja,” tutup legislator yang dikenal dekat dengan pemulung dan petugas kebersihan itu.

Sementara itu, pihak RS Siloam yang dikonfirmasi perihal masalah tersebut belum merespon, pesan WhatsAap yang dilayangkan tidak dibalas, dan sambungan telepon ditolak.