Ia menduga, jika benar ada petugas verifikasi mendatangi Bupati Selayar untuk di verifikasi, bisa dipastikan ada yang sengaja menyuplai data bodong ke oknum penyelenggara dengan target menyudutkan IYL-Cakka kalau asal mencaplok KTP warga dan pejabat.

“Harus dibuka terang benderang. Bupati Selayar juga mesti memperjelas siapa petugas PPS itu yang mendatanginya. Apakah memang benar dia petugas atau bukan. Sebab kalau bukan petugas, baru membuat keterangan seolah-olah dukungannya dicaplok IYL-Cakka, itu masuk kategori pembohongan publik,” tambahnya.

Sebelumnya, beredar lembaran pernyataan dukungan mengatasnamakan Basli Ali dan Andi Fahsar Padjalangi, lengkap dengan fotocopy “identitas” keduanya. Di lembaran yang dipastikan bukan dari IYL-Cakka tersebut, seolah-olah tercatat sebagai pemberi dukungan.

Hanya saja, setelah itu dimassifkan penyebarannya ke media sosial, modusnya baru ketahuan jika itu adalah rekayasa yang dibuat pihak tertentu yang sengaja ingin menyudutkan IYL-Cakka. Mengingat, di data resmi IYL-Cakka, kedua identitas tersebut sama sekali tidak ada. (*)