Usai bersalaman dengan kedua mempelai, Amran Mahmud bersedia bercengkrama dengan para undangan yang hadir.

Selepas itu, Amran Mahmud kemudian berpamitan dengan bersalaman dengan keluarga dan sejumlah undangan yang mengerumuninya.

Sekadar diketahui, aktivitas dadakan itulah yang membuat Amran Mahmud dijuluki sosok merakyat. Bila melintas dan melihat ada keramaian meski tanpa undangan, Amran Mahmud pasti mampir.

Bukan hanya acara pernikahan, bila ada warga yang meninggal dunia, Amran Mahmud turut melayat dan membacakan doa untuk jenazah.

Warga Tampangeng, Yunus, mengaku banyak mendengar cerita dari mulut ke mulut jika Amran Mahmud memang sejak dulu punya kebiasaan mampir melayat, atau mendadak singgah di pesta pernikahan.

“Kalau beliau memang dikenal seperti itu. Bukan baru sekarang, tapi sejak dulu kami tahu tentang kebiasaannya. Beliau memang tak membatasi jarak dengan warga,” puji Yunus. (*)