Nur Azizah mengatakan bahwa Selayar diusianya yang 414 tahun memiliki sejarah yang cukup Panjang sehingga sudah semestinya mencerminkan semangat religius yang nasionalis.

“Semangat religius saya kira semakin langkah di Indonesia, karena generasi kita terkepung oleh idiologi trans nasional yang membawa semangat nasional religius radikalis dan anti nasionalisme. Jika tidak berhati-hati idiologi tersebut akan merasuki anak-anak kita dan tentu berpotensi membahayakan negara Kesatuan Republik Indonesia. Olehnya itu pada Hari Jadi ke-414 Selayar saya harapkan semangat religius nasionalis menjadi identitas Selayar terus bergema dan menular di segenap hati anak bangsa. Dengan demikian NKRI dapat kita selamatkan bersama, dengan membawa semangat dan cita-cita yang dibangun dari Pulau Selayar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Meskipun baru pertama kali datang ke Selayar namun ia melihat Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki potensi yang sangat besar yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Menurutnya suatu kesempatan yang sangat besar bagi masyarakat Selayar, karena dengan potensi ini Selayar tidak hanya dikenal secara lokal dan nasional namun juga secara global dengan kemasan produk wisata berbasis maritim.

“Saya kira dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat, provinsi bisa mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat. Begitu banyak program dalam rangka mengakselerasi terwujudnya masyarakat maritim yang sejahtera. Apalagi sudah ada perwakilan di panggung politik nasional,” terangnya. (Daeng)