Kaspendi, selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan caping day merupakan rutinan setiap tahun untuk siswa(i) perawat.

“Caping day adalah upaya untuk mengingatkan calon-calon perawat tentang sejarah penting profesi yang akan ditekuninya nanti,” ujarnya.

Zaid Buri Prahastyo yang sudah menjadi kordinator acara caping day selama lebih dari 10 tahun mengatakan bahwa prosesi caping day bagaikan opera, sarat akan simbol.

“Seluruh prosesi berlangsung dengan nuansa teater, banyak yang dilibatkan, semua potensi guru dan murid dimanfaatkan, acara dimulai oleh tarian daerah dan diakhiri dengan pemberian sekuntum mawar oleh peserta kepada orang tuanya,” katanya.

Caping day SMK Darussalam Makassar dihadiri oleh para pimpinan dari institusi-institusi kesehatan seperti RSAU Dody Sardjito, RSK Tajuddin Chalik, RSUD Kota Makassar Daya, juga berbagai kampus kesehatan seperti Poltekkes Kemenkes Makassar, FKM Universitas Muslim Indonesia, STIKES Nani Hasanuddin, Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, STIKES Mega Rezky, tak ketinggalan organisasi guru Ikatan Guru Indonesia dan Komunitas Guru Belajar Nusantara.

Dalam sejarahnya caping day merupakan hari pemasangan cap perawat dan pengambilan sumpah profesi yang ikonnya adalah Florence Nightingale, pada masa perang tahun 1851, beliau penuh keberanian di malam hari dengan lilin di tangannya mendatangi tubuh-tubuh prajurit yang tergeletak di medan perang, memeriksanya satu persatu mencari yang masih hidup dan membawanya untuk dirawat lukanya.**