Kendati demikian, kemandirian ekonomi dan keadilan sosial saja belum cukup. Menurut Ketua Koorbid Pratama DPP Partai Golkar ini, kualitas SDM juga harus digenjot untuk bisa bersaing di era peradaban modern yang mengglobal berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Tak ada pilihan kecuali kita masuk dalam peradaban modern agar bisa bersaing. Namun, peradaban modern harus tetap berbasis nilai-nilai religius dan kearifan lokal sehingga kita kita tak kehilangan jati diri,” ungkapnya.

Selain ketiga pilar tersebut, strategi penting lain yang digagas NH-Aziz untuk memperkokoh Sulsel sebagai ‘Indonesia Mini’ ialah pembuatan regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar semua warga Sulsel. Pemenuhan hak tersebut tanpa melakukan diskriminasi suku, daerah, budaya, dan agama.

“Persamaan hak menjadi kata kunci. Pemerintah hadir dan membangun untuk semua warga Sulsel,” tegasnya. (*)