Usung Ekonomi Kerakyatan, NH-Aziz : Kami Pejuang Ideologis!
“Coba lihat Finlandia, dimana kesejahteraan masyarakat di sana lebih merata. Hotel dan mal dimiliki oleh koperasi, berbeda dengan di negara ini (Indonesia). Orang-orang cerdas pasti bisa melihat bahwa kecenderungan dunia saat ini telah menempatkan kapitalis dan neo-liberal sebagai masa lalu,” ulasnya.
Para pejuang dan pendiri bangsa Indonesia, Aziz menyebut sebenarnya merupakan orang-orang yang sangat visioner. Mereka telah merumuskan ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan. Ironisnya, sistem tersebut malah tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, Aziz memaparkan pembangunan juga harus dilakukan secara seimbang antara fisik dan karakter serta ilmu. Sebagaimana amanah pendiri bangsa dalam lagu Indonesia Raya. Terdapat bait ‘Bangun Jiwa dan Badannya’ yang memberikan penegasan bahwa pembangunan infrastruktur mutlak disertai pembangunan karakter.
“Kalau hanya membangun infrastruktur tanpa disertai SDM, maka bangsa ini hanya akan terpuruk,” pungkas dia. (*)