“Atas dasar itu, maka WIZ berinisiatif melakukan ekspedisi ke lokasi, membawa 50 mushaf,” kata Ilham.

Mayoritas orang tua santri bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Harapannya semoga pondok tahfizh ini kedepannya bisa dijadikan sebagai tempat belajar Al-Qur’an yang bisa menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas lagi.

Ilham menambahkan, tidak hanya disekitar Desa Ambumpungeng saja tapi bisa menjangkau masyarakat ke Kecamatan Kajuara bahkan Kabupaten Bone dan kedepannya juga bisa melahirkan para Al-Qur’an sebanyak mungkin.

“Tentu saja masih menjadi cita-cita kita. Semoga ikhtiar ini bisa berbuah manis, Insya Allah,” ujarnya.

Laporan: Wawan