Kondisi ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam mewujudkan wajib belajar satu tahun pendidikan prasekolah. Meskipun 4.816 anak usia 5 tahun telah terlayani dari total 7.892, proyeksi jumlah anak usia 5-6 tahun yang semakin meningkat menuntut kita untuk berpikir kreatif dan strategis.

Workshop ini menghasilkan beberapa strategi percepatan yang sangat penting:

1.Pembangunan Sekolah PAUD Baru : Mendirikan sekolah di desa-desa yang belum memiliki fasilitas pendidikan prasekolah.

2.Pembangunan Ruang Kelas Baru : Membangun ruang kelas baru di 22 desa dan kelurahan yang membutuhkan.

3.Peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik : Meningkatkan kualitas para pendidik agar mampu memberikan pendidikan terbaik.

4.Layanan PAUD Holistik Integratif : Memperluas layanan PAUD yang mengintegrasikan berbagai aspek perkembangan anak.

5.Regulasi yang Mendukung : Merumuskan peraturan yang mendukung implementasi wajib belajar satu tahun pendidikan prasekolah.

6.Kolaborasi Adaptif : Membangun kerja sama yang adaptif dengan semua stakeholder terkait, termasuk pemerintah daerah, dinas pendidikan dan organisasi non-pemerintah.

Melalui kolaborasi yang erat dan komitmen dari semua pihak, kita memiliki harapan besar untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih baik bagi semua anak. Workshop ini bukan hanya sebagai ajang tukar pikiran, tetapi sebagai langkah awal menuju perubahan yang nyata dalam dunia pendidikan prasekolah di Kabupaten Jeneponto.

Mari kita jadikan pendidikan prasekolah sebagai prioritas bersama, menyiapkan generasi masa depan yang cerdas, kreatif dan siap menghadapi tantangan global. Dengan kerja keras dan semangat kolaborasi, kita bisa mewujudkan cita-cita pendidikan yang inklusif dan berkualitas, mendukung pencapaian indikator pembangunan dalam RPJMN 2025-2030.