Warga Jalan Karya Dalam-Empoang Jeneponto: Kisah tentang Rukun dan Cinta Tanah Air
Namun, semangat kebangsaan itu tidak hanya terbatas pada perayaan kemerdekaan. Ia adalah napas sehari-hari yang meresap dalam setiap interaksi. Jika ada tetangga yang kesulitan, setiap warga tidak akan membiarkan. Mereka bergerak untuk saling membantu. Memangkas rumput di halaman depan rumah dan sepanjang jalan. Membersihkan selokan, dan memungut sampah.
Di sini, persaudaraan terjalin indah ibarat sebuah pohon rindang dengan beragam ranting. Ranting-ranting itu tidak pernah saling bersinggungan, apalagi menyakiti. Justru, mereka tumbuh bersama, menciptakan kanopi yang teduh dan kokoh. Ini adalah perumpamaan tentang bagaimana Jalan Karya Dalam-Empoang telah memelihara eksistensi kerukunan di antara warganya.
Di sini, berbagai fasilitas disediakan, ada Wifi gratis publik untuk layanan internet, ada TKA/TPA untuk belajar baca Al-qur’an, sarana olahraga Volley, Bulutangkis, Senam dan jogging, sarana ibadah Mushallah, pos jaga, dan tenda siap pakai bagi warganya yang membutuhkan.
Saat ini, mereka merayakan hari besar bersama di perayaan Kemerdekaan ke-80. Kemah rakyat pun akan digelar dan berbagai macam perlombaan rakyat.
Inilah jalan Karya Dalam-Empoang yang penuh senyuman. Ia bangga melihat warganya tidak pernah lelah saling mengulurkan tangan. Ia tahu, selama semangat nasionalisme dan kerukunan masih berdenyut di setiap warganya, ia akan selalu menjadi tempat yang hangat untuk kembali. Sebuah jalan yang lebih dari sekadar jalur, tetapi sebuah rumah yang dibangun dari cinta, persatuan, dan rasa saling memiliki.
Ayo, berkunjung ke sini. (*)