Menurutnya KTI saat ini sedang dalam proses merehabilitasi berbagai dampak yang timbul akibat bencana alam dan konflik. Mendiknas membuka seluas mungkin partisipasi dosen dan mahasiswa di semua daerah konflik dan bencana, seperti di Papua, Papua Barat, Maluku, Palu, Poso, Donggala, Halmahera, Morowali dan beberapa daerah lainnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menyampaikan anggaran riset dan pengabdian kepada masyarakat melalui Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) tahun anggaran 2020 mencapai Rp1,46 triliun atau tepatnya Rp 1.463.618.146.000.

Adapun Dosen yang berhasil memenangkan pendanaan Hibah Bersaing diantarannya, 2 skema Penelitian Disertasi Doktor (Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum dari Universitas Negeri Padang), 1 skema Penelitian Terapan (Yosa Novia Dewi dari Universitas Putra Indonesia Yptk Padang), 7 skema Penelitian Dosen Pemula (Abditama Srifitriani, Deni Triyanto, Elva Utami, dan Supriyono dari Universitas Prof Dr Hazairin SH, Bengkulu, Sutarmin dari Universitas Peradaban, Refni Widiastuty dari Universitas Eka Sakti Padang, serta Zulkarnain Hamson dari Universitas Indonesia Timur.

Dua skema Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (Parwito dari Universitas Ratu Samban dan Sutarmin dari Universitas Peradaban), 2 skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (Martinus Bambang Susetyarto dari Universitas Trisakti dan Nelvitia Purba dari Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan).

Dua skema Program Pengembangan Desa Mitra (Rimbawati dari Universitas Muhammadyah Sumatera Utara dan Sitti Hadijah dari Universitas Sulawesi Barat), 1 skema Pengabdian Kepada Masyarakat (Edy Fitriawan dari Universitas Sulawesi Barat).

Satu skema Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (Sutarmin dari Universitas Peradaban), dan 1 skema Penelitian Tesis Magister (Awaluddin A dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Puangrimaggalatung Bone). (*)